oleh: RH Aksan, Waketum PP IPHI
Bulan suci Ramadan adalah waktu yang penuh berkah dan kesempatan untuk memperkuat iman serta meneguhkan kembali komitmen spiritual. Bagi mereka yang telah menunaikan ibadah haji, Ramadan menjadi momen yang sangat istimewa untuk menjaga dan memelihara kemabruran yang telah diperoleh. Kemabruran haji bukan hanya sekadar ritual, tetapi juga merupakan transformasi spiritual yang harus dijaga sepanjang hayat.
1. Pemahaman Mendalam tentang Haji
Ibadah haji, sebagai salah satu rukun Islam, bukan hanya sekadar serangkaian aktivitas fisik, tetapi juga merupakan perjalanan spiritual yang mendalam. Dengan berhaji, seseorang diharapkan mengalami pembersihan jiwa, penguatan iman, dan pembelajaran tentang nilai-nilai kehidupan. Ramadan adalah waktu yang tepat untuk merenungkan kembali pengalaman haji tersebut, mengingat kembali pelajaran berharga yang didapat, dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
2. Menjaga Konsistensi dalam Ibadah
Setelah menunaikan ibadah haji, penting bagi setiap individu untuk menjaga konsistensi dalam beribadah. Ramadan memberikan peluang emas untuk meningkatkan kualitas ibadah, baik itu shalat, membaca Al-Qur’an, maupun berdoa. Dengan menjalankan ibadah secara rutin, seseorang dapat mempertahankan kemabruran dan menjadikannya sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari. Dalam bulan suci ini, keinginan untuk beribadah seharusnya semakin menguat, sehingga kita dapat meraih keberkahan yang lebih besar.
3. Menumbuhkan Rasa Syukur dan Rendah Hati
Haji memberikan pelajaran berharga tentang rasa syukur dan kerendahan hati. Di Tanah Suci, setiap jamaah diingatkan akan kesetaraan dan hubungan mereka dengan Allah. Ramadan, dengan segala keutamaannya, adalah waktu yang tepat untuk meninabobokan rasa syukur atas kesempatan berhaji yang telah diberikan. Menghargai nikmat ini dengan berbuat baik kepada sesama dan meningkatkan kepedulian sosial menjadi cara yang efektif untuk menjaga kemabruran.
4. Berbagi dan Menginspirasi
Mereka yang telah berhaji seharusnya menjadi teladan dan inspirasi bagi orang lain. Dalam bulan Ramadan, ada banyak kesempatan untuk berbagi, baik melalui zakat, sedekah, maupun kegiatan sosial. Dengan berbagi, kita tidak hanya menjaga kemabruran, tetapi juga mengajak orang lain untuk merasakan kebahagiaan dalam beribadah. Kebaikan yang kita lakukan akan menjadi warisan yang berharga dan membawa dampak positif bagi masyarakat.
5. Refleksi dan Evaluasi Diri
Ramadan adalah bulan yang penuh dengan kesempatan untuk melakukan refleksi dan evaluasi diri. Bagi mereka yang telah menunaikan haji, ini adalah waktu yang tepat untuk merenungkan perjalanan spiritual yang telah dilalui. Apakah kita telah memenuhi janji untuk menjadi pribadi yang lebih baik? Apakah kita telah menerapkan nilai-nilai haji dalam kehidupan sehari-hari? Dengan melakukan evaluasi ini, kita dapat memperbaiki diri dan berkomitmen untuk terus menjaga kemabruran.
Kesimpulan
Menjaga kemabruran sepanjang hayat bagi mereka yang telah berhaji adalah tanggung jawab yang harus diemban dengan serius. Bulan suci Ramadan memberikan kesempatan yang berharga untuk memperkuat iman, meningkatkan ibadah, dan berbagi dengan sesama. Dengan menanamkan nilai-nilai yang diperoleh selama haji dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, kita tidak hanya menjaga kemabruran, tetapi juga berkontribusi pada kebaikan dunia ini. Mari kita manfaatkan bulan Ramadan ini untuk berkomitmen menjaga kemabruran dan menjadi pribadi yang lebih baik.
#####
