Sejarah Pesantren Al Hidayah Kp. Nangoh Bayongbong Garut

oleh : Kang Oos Supyadin, Asbabul Awalin FORSIAGA

Dalam catatan sejarah yang telah terdokumenkan ternyata Pesantren Al Hidayah Kampung Nangoh Desa Panembong Bayongbong Garut ternyata salah satu pesantren tertua di Kabupaten Garut. Hal ini diperkuat dengan penjelasan dari Kyai Ahmad, sebagai salah satu nama yang mencuat dalam dokumen tersebut yaitu Pondok Pesantren Al-Hidayah I yang terletak di Kp. Nangoh RT 001 RW 003 Desa Panembong, Kecamatan Bayongbong, Kabupaten Garut, Jawa Barat.

“Ternyata Pondok Pesantren Al-Hidayah I adalah salah satu pesantren tertua yang berdiri sekitar tahun 1835 M. Pendiri pesantren ini adalah KH. Abdul Kosim bin KH. Muhammad Kasim, yang juga dikenal sebagai KH. Hasan Murba,” ungkap Kyai Ahmad dari sumber media.

Bukti keberadaan pesantren ini ditemukan dalam catatan penjualan sebidang lahan di sekitar pesantren. Menurut Ustadz Sofwan Fauzi Maqshudi, yang juga dikenal dengan panggilan Aa, catatan penjualan lahan ini digunakan oleh KH. Hasan Murba’ atau Yuda Wangsa dalam dokumen tersebut untuk membeli buku yang digunakan dalam mengarang tafsir Al-Quran sebanyak dua jilid.

“Dalam dokumen penjualan tersebut, tercatat tanggal 5 Mulud 1255 H atau sekitar tahun 1839 M. Ini mengindikasikan bahwa pesantren ini berdiri sekitar tahun 1835 M. Sayangnya, satu jilid kitab tafsir karangan KH. Hasan Murba’ hilang, dan sisanya sebagian terbakar,” terangnya.

Setelah wafatnya KH. Hasan Murba’, kepemimpinan Pondok Pesantren Al-Hidayah I dilanjutkan oleh putranya, KH. Muhammad Kosasih. Kemudian, pesantren ini dilanjutkan oleh Mama KH. Maqshudi, yang merupakan menantu dari KH. Muhammad Kosasih karena menikahi putrinya, Hj. Syarifah.

“Pada tahun 1962, KH. Maqshudi wafat, dan untuk sementara, Pesantren Al-Hidayah I dilanjutkan oleh santrinya, yaitu putra KH. Maqshudi yang bernama KH. Abdussalam Maqshudi atau Aceng Ujang, yang saat itu baru berusia 11 tahun,” katanya.

Baca Juga  Syaikhuna Mama Kyai Hasan Basori Kiarakoneng Suci Garut

Setelah dewasa, Aceng Ujang melanjutkan kepemimpinan Pondok Pesantren Al-Hidayah I. Pada tahun 2021, Aceng Ujang wafat pada usia 63 tahun.

Saat ini, Pondok Pesantren Al-Hidayah I dikelola oleh para putra Aceng Ujang, seperti Aa Busyrol, Aa Yusuf, Aa Asep, Aa Sofwan, dan Aa Faiz, serta beberapa alumni yang berdedikasi di pesantren.

Di bawah kepemimpinan mereka, Pondok Pesantren Al-Hidayah I mengalami perkembangan pesat, dan kini memiliki beberapa lembaga di bawah naungannya, seperti Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah (MDTA) Darul Mubtadiin, Majlis Ta’lim Al-Maqshudiyah, SMP IT Al-Maqshudiyah, dan BLK Komunitas Yayasan Al-Hidayah 1. Dengan sejarah yang kaya dan berbagai inisiatif pendidikan, Pondok Pesantren Al-Hidayah I tetap menjadi bagian yang tak terpisahkan dari warisan budaya Garut.

Alhamdulillah seiring perkembangan dan tuntutan pendidikan kepesantrenan maka kini di Kampung Nangoh berdiri 7 pesantren antara lain : pesantren al Hidayah 1 dipimpin oleh KH Ujang, al Hidayah 2 dipimpin oleh KH Sibaweh , al Hidayah 3 dipimpin oleh KH Tosin, al Hidayah 4 dipimpin oleh KH Maman, Miftahul Hidayah dipimpin oleh KH Mukhlisin, Daarul Hidayah dipimpin oleh KH Abdul Muhyi dan Nurul Hidayah dipimpin oleh KH Amang.

Semoga guaran sejarah ini bermanfaat.

Tinggalkan Balasan