Mencintai Nabi Muhammad ﷺ Dari Menggali Sejarah Leluhurnya

Oleh : Kang Oos Supyadin, Pemerhati Kesejarahan

Setiap bulan Maulid segenap ummat Islam di seluruh dunia tak terkecuali di Indonesia selalu memperingati Hari Kelahiran Nabi Muhammad ﷺ. Seperti halnya manusia pada umumnya beliau memiliki kedua orang tua yang melahirkannya, termasuk para leluhurnya yang wajib ummat Islam ketahui.

Melalui tulisan ini, penulis bermaksud dalam upaya meningkatkan kecintaan kita kepada Nabi dan Rasulnya maka sangat menarik apabila kita dapat menggali kesejarahan dari para leluhur baginda Nabi Muhammad ﷺ tersebut. Muhammad SAW bin Abdullah bin Abdul Muthallib bin Hasyim bin Abdu Manaf bin Qushai bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Luay bin Ghalib bin Fihr bin Malik bin Nadr bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Nabi Ilyas AS bin Mudhar bin Nizar bin Ma’ad bin Adnan.

Memahami sosok pribadi para leluhur nabi Muhammad ﷺ yang merupakan uswatun hasanah. Diharapkan dapat semakin mencintai Beliau ﷺ beserta keluarga ahlul baitnya, menguatkan keimanan dan menambah wawasan kaum muslimin terhadap Islam, khususnya kepada Nabi ﷺ yang mulia.

Nabi Muhammad ﷺ merupakan sosok yang ideal. Beliau ﷺ sangat dicintai keluarga dan para sahabatnya, juga disegani siapapun termasuk orang-orang yang enggan terhadap ajakan dakwahnya. Silsilah nasabnya terkenal dengan berbagai keutamaan, memiliki kedudukan sosial yang tinggi, mulia garis keturunannya.

Para leluhur beliau ﷺ pun adalah tokoh dan pemuka di zamannya masing-masing yang menduduki tempat mulia dan terhormat di masyarakat Arab. Mereka terkenal dengan kebijaksanaan, keberanian, kepemimpinan, kedermawanan, dan berbagai keutamaan lainnya, hingga selalu dikenang pribadi dan jasa baik mereka pada masa setelahnya.

Berikut ini diuraikan secara ringkas profil dari Adnan, Ma’ad, Nizar, dan Mudhar yang merupakan leluhur Nabi Muhammad ﷺ yang akan dijelaskan berikut ini :

1. Adnan, adalah kakek ke-20 nabi Muhammad ﷺ yang hidup pada zaman nabi Musa ‘alaihissalam. Beliau diyakini merupakan leluhur tradisional Arab Adnan keturunan nabi Ismail ‘alaihissalam, putra nabi Ibrahim ‘Alaihissalam yang menghuni sepanjang pantai barat Arab, Arabia Utara, dan Tengah, termasuk Irak. Adnan diyakini merupakan ayah dari banyak keturunan Nabi Ismail di sepanjang pantai barat Arab, Arabia Utara dan Irak.

Banyak terjadi perdebatan mengenai garus keturunan Adnan. Salah satu perdebatan yang ada ialah mengenai jumlah leluhur antara Ismail dan Adnan. Tetapi terdapat kesepakatan tentang nama dan jumlah leluhur antara Adnan dan Nabi Muhammad.

2. Ma’ad, merupakan kakek Rasulullah ke 19 yakni seorang lelaki pemberani yang ahli dalam strategi perang dan pertempuran, bahkan semua peperangan yang diikutinya selalu membawa kemenangan. Beliau dikuniahi Abul Arab (bapaknya Arab) karena karisma pribadinya dan jasanya yang sangat besar, juga merupakan keturunan nabi Ismail ‘alaihissalam. Sebagian ahli sejarah mengatakan bahwa kakek ke-19 nabi Muhammad ﷺ ini adalah Nabi Armiyaa ‘alaihissalam.

3. Nizar, adalah seorang yang pintar, kecerdasannya sangat nampak di lingkungan masyarakat pada masa itu. Beliau adalah orang yang pertama kali menulis kitab berbahasa arab. Beliau juga memiliki paras yang paling tampan pada masanya. Karunia yang diberikan Allah tersebut menjadikannya orang yang paling menonjol di masyarakatnya.

Kakek ke-18 nabi Muhammad ﷺ ini biasa disebut Nizar (sedikit dagingnya) karena beliau kurus badannya.

4. Mudhar, namanya adalah ‘Amr. Beliau digelari Mudhar yang memiliki makna orang yang memberikan keunggulan (madhir). Ada pula yang mengatakan orang yang suka masam atau orang yang memikat hati, karena beliau menyukai susu masam (yoghurt di masa sekarang). Ada juga yang mengatakan karena beliau selalu memikat hati orang yang memandangnya hingga pasti langsung menyukainya disebabkan ketampanannya.

Pemilik suara emas ini merupakan orang pertama yang menunggang unta sambil bersenandung untuk memberikan semangat kepada onta yang sedang ditunggangi pada saat safar. Kebiasaannya inipun diikuti hingga masa setelahnya, terutama saat menempuh perjalanan jauh. Diantara ucapan hikmah dan syair yang diriwayatkan dari kakek ke-17 nabi Muhammad ﷺ ini adalah “Sebaik-baik kebaikan adalah yang disegerakan. Persiapkan diri kalian menghadapi rintangannya. Dan alihkan dari hal-hal yang merusaknya. Karena pembatas antara kebaikan dan kerusakan hanyalah kesabaran.”

5. ILYAS, kakek ke 16, Beliau adalah orang yang pertama kali menggiring unta ke Baitul Harom untuk disembelih. Dari tulang iga beliau terdengar bacaan talbiyah Baginda Nabi seperti bacaan talbiyah yang diucapkan ketika melaksanakan ibadah haji. Kedudukan beliau di tengah bangsa Arab persis seperti kedudukan Luqman Al Hakim di tengah kaumnya. Salah satu kalam hikmahnya yakni, “Barang siapa yang menanam kebaikan, maka menuai kebahagiaan. Barangsiapa yang menanam keburukan, maka memanen penyesalan.”

6. MUDRIKAH, kakek ke 15, memiliki nama aslinya adalah ‘Amr. Kuniyahnya dan julukannya adalah Abu Hudzail. Beliau disebut dengan sebutan Mudrikah (orang yang mengejar sampai dapat) karena suatu ketika untanya melihat seekor kelinci lalu ia lari, kemudian beliau mengejarnya sampai dapat.

Ada cerita lagi bahwa ketika Mudrikah menggembalakan unta bersama dengan saudaranya yang bernama Tabikha, mereka berburu beberapa binatang uruan dan kemudian duduk untuk memasaknya, Ketika beberapa perampok menukik ke atas unta mereka. Tabikha bertanya kepada Mudrikah: “Apakah kamu akan mengejar unta itu atau terus memasak binatang buruan ini?” Mudrikah menjawab bahwa dia akan terus memasak, sehingga Tabikha mengejar unta dan akhirnya membawa mereka kembali. Ketika mereka kembali dan memberi tahu ayah mereka, dia berkata kepada Tabikha: Kamu adalah Mudrika (seorang pengejar dan penyalip), dan kepada Tabikha dia berkata: ‘Kamu adalah Tabikha (seorang juru masak). Ketika ibu mereka mendengar teriakan itu, dia bergegas datang dari tendanya dan Mudar (kakek Murtikah) berkata: ‘Kamu berlari! ‘ (khandafa) ‘dan karena itulah ibu Mudrikah disebut Khindif.

7. KHUZAIMAH, kakek ke 14, beliau meninggal dalam keadaan memeluk millah (agama) Nabi Ibrohim AS.

8. KINANAH, kakek ke 13, Beliau disebut dengan sebutan Kinanah (tukang sembunyi) karena beliau selalu berada di rumah persembunyian di tengah-tengah kaumnya. Ada yang mengatakan karena beliau selalu menyembunyikan (melindungi) kaumnya dan menjaga rahasia mereka.

9. NADLOR, kakek ke 12, Nama aslinya adalah Qois. Beliau digelari Nadlor yang memiliki arti orang yang elok rupanya atau tampa. Dinamai demikian karena wajahnya memancarkan cahaya.

10. MALIK, kakek ke 11, Beliau dinamakan Malik (pemilik) karena beliau adalah orang yang memiliki tanah Arab. Tidak banyak juga kisah yang menceritakan detail tentang Malik ini.

11. FIHR, kakek ke 10, Nama aslinya adalah Quroisy. Keturunan beliau disebut Jama’ah Qurosyiyyah (golongan Quroisy). Dalam silsilah Muhammad dari Adnan, Fihr berada dalam 11 generasi di atas Nabi Muhammad. Menurut Ibn Ishaq, Fihr membela Mekah dalam melawan Raja Himyarite Yaman yang ingin memindahkan Ka’bah ke Yaman. Terdapat 41 pertempuran sengit yang diikuti di mana Himyar dikalahkan, dan Hassan Bin Kilal Bin Dhi Hadath al-Himyari dipenjarakan oleh Fihr selama dua tahun sampai dia membayar tebusannya.

Namun kisah ini ditolak oleh beberapa cendekiawan muslim yang berpendapat bahwa mereka belum pernah mendengarnya dan bahwa Khuza’a yang bertanggung jawab atas Kabaa pada masa Hassan Ibn Kilal bukanlah Quraysh.

12. Ka’ab. Kakek ke-8 dari Umar ibn Khattab RA. Beliau adalah orang yang mengumpulkan masyarakatnya di hari ‘Arubah/Rahmah/Jum’at untuk memberitahu mereka tentang kelahiran keturunannya nanti, Muhammad. Dan memerintah mereka agar mengikutinya.

13. Murrah. Kakek ke-6 Rasulullah dan Abu Bakar Siddiq. Juga termasuk kakek buyut Imam Malik.

14. Kilab. Nama aslinya Hakim atau Urwah. Dijuluki Kilab karena banyak berburu dengan tombak. Konon beliau adalah orang yang memberikan nama-nama bulan Arab yang digunakan hingga saat ini.

15. Qushaiy. Lahir sekitar 400 M, dengan nama Zaid. Ia orang yang menyalakan api di tanah Muzdalifah (tanda peradaban). Beliau juga yang merenovasi Ka’bah untuk pertama kalinya setelah Ibrahim. Qushaiy juga menjadi pemegang kunci Ka’bah, penyedia air minum orang haji, dan memberi mereka makan. Ketika akan wafat ia meminta agar dijauhkan dari miras, karena ia tahu efek negatif miras. Qushaiy wafat pada 480 M, ia hidup selama 80 tahun.

Salah satu kalam hikmahnya yakni, “Barangsiapa yang memuliakan barang kotor, maka ia temannya. Barangsiapa yang berharap kebaikan pada hal yang buruk, maka mendapat keburukan. Barangsiapa yang tidak berbuat kebajikan, maka memperoleh kehinaan. Barangsiapa yang berusaha di atas kemampuannya, pasti merasa kurang. Kedengkian adalah musuh kecil.”

16. Abd Manaf. Nama aslinya Mughirah. Orang-orang menjulukinya bulan (قمر البطحاء) bulan sungai, karena ketampanannya. Juga dijuluki (الفياض) karena kebajikannya. Ia kakek ke-4 Usman ibn Affan, dan kakek ke-12 Imam Syafi’i.

17. Hasyim. Beliau memimpin kaum Quraisy sepeninggal Abd Manaf. Saat itu suku Quraisy terkena kelaparan karena musim panas. Hasyim pergi ke Syam membeli roti dan kue, lalu membawanya ke Makkah. Ia menumbuknya dan memasak daging unta untuk jadi bubur dan dibagikan.

Ia adalah orang yang pertama kali mentradisikan rihlah Quraisy. Rihlah Syita’ (perjalanan musim dingin) ke Yaman dan Habasyah dan Rihlah Shaif (perjalanan musim panas) ke Syam. Hal itu diabadikan dalam Qur’an surah Al-Quraisy.

18. Abdul Mutholib. Nama kecilnya Syaibah al-Hamd, karena ia lahir punya uban serta dinanti-nanti oleh manusia kelahirannya. Ia tidak pernah menyembah berhala seumur hidupnya. Beliau punya tempat makan burung di atas gunung. Hal itu menunjukkan perasaan lembut dan pecinta binatang yang dimilikinya. Umurnya mencapai 120 tahun lebih.

Semoga kaum muslimin semakin mencintai nabinya ﷺ dan bersemangat mengamalkan ajarannya sesuai tuntunan Baginda Rasulullah ﷺ.

Tinggalkan Balasan