oleh: Kang Oos Supyadin, Garsel
Wilayah dakwah Islam Rd Kian Santang di sekitar pedalaman Garut berdampak besar pada tatan sosial dan keagamaan di Tatar Kerajaan Sunda bawahan Kerajaan Pakuan Pajajaran di wilayah Garut saat itu. Di daerah Garut, Kian Santang lebih dikenal sebagai Syekh Sunan Rohmat Suci atau Sunan Godog atau Gagak Lumayung atau Galantang Setra atau Pangeran Gagak Lumiring atau Sunan Bidayah atau Pangeran Lumajang Kudratulloh atau Haji Mansur. Sampai akhir hayatnya Kian Santang berada di Garut dan dimakamkan di Desa Lebak Agung Kecamatan Karangpawitan Garut.
Di daerah itulah Rd Kian Santang mendirikan Pesantren Godog sekaligus padepokan silat. Banyak santrinya yang termashur akan kesaktiannya seperti Sunan Batuwangi dari Singajaya, Santowan Suci dari Samarang, Sahareupeun Nagele, Sembah Dora, Sembu Kuwu Kandang Sapi, Penghulu Gusti, Raden Halipah Kandang Haur yang makamnya di Gn Jampang Bungbulang, Prabu Kasirininganwati atau Raden Sinom atau Dalem Lebaksiuh Culamega Tasik, Sahareupeun Agung, Panengah, Santuwan Suci Maraja, dan Dalem Pangerjaya.
Jejak dakwah Rd Kian Santang alias Syekh Sunan Rohmat Godog mampu mengislamkan raja-raja Sunda lokal dengan kesaktiannya. Salah satunya adalah Raja Balubur Limbangan bernama Sunan Pancar atau Cipancar bernama Prabu Liman Senjaya alias Prabu Wijayakusumah II yang memerintah dari tahun1525 – 1575 M.
Kemudian mengislamkan Santowan Suci Mareja (Raja Wanareja), Sunan Sirapuji (Raja Panembong Bayongbong), Sunan Batuwangi (Raja Singajaya).
Prabu Wijaya Kusumah II Raja Balubur Limbangan yang diislamkan oleh Rd Kian Santang sehingga diberi nama Sunan Cipancar, sesungguhnya adalah cicitnya dari Prabu Siliwangi sendiri. Prabu Wijayakusumah II atau Sunan Cipancar adalah anak dari Sunan Hande Limansenjaya dan cucu dari Prabu Layangkusumah atau Prabu Layaranwangi. Prabu Layangkusumah sendiri adalah anak Prabu Siliwangi dari isteri Nyai Kalisapu Cirebon (versi sejarah lain anak dari Ratu Anten Pakuan Kertarahayu Cicurug Sukabumi).
Nyai Gedeng Kalisapu alias Nyai Halimah awalnya adalah isteri dari Kian Santang. Setelah ditinggalkan dan dicerai oleh Kian Santang, kemudian Nyai Gedeng Kalisapu dinikahi oleh Prabu Siliwangi sehingga melahirkan Prabu Layangkusumah.
Perjalanan dakwah Islam Kian Santang, penyebaran agama Islam dilakukanoleh para mubaligh yang berasal dari murid para santrinya Kian Santang. Penerus dakwah Kian Santang di wilayah Garut diantaranya adalah Syekh Jafar Sidiq (Limbangan, penganut Thoriqoh Syatariyah), Eyang Papak (Cianjur), Syekh Fatah Rohmatullah (Tanjung Singguru Samarang Garut), Syekh Abdul Muhyi (Pamijahan Tasikmalaya).
Cag
Wallahu alam 🙏🏻🙏🏻